Salam Redaksi 19.19


Menjadi sempurna memang butuh waktu yang panjang, proses yang berkelok dan benturan bertubi. Menjadi dewasa, tidak hanya dengan meninggalkan egoisme, tetapi dengan mendekap kemerdekaan pikiran. Metamorfosa, terus berusaha untuk menjadi, pantang menyerah hanyalah ihwal menuju gerbang pencerahan.

Tapi, tak ada yang selalu sempurna, yang ada hanyalah mendekati sempurna. Kepompong yang melewati proses panjang untuk menjadi kupu-kupu indah bukanlah kesempurnaan, hanya berusaha mendekati kesempurnaan. Manusia dengan karya dan peradaban agung, tak ubahnya makhluk yang bergulat dengan kesempurnaan, tapi tak kan pernah mendapatnya. Perasaan sempurna hanya akan menjadikan diri ini ”takabbur” dan melayang tinggi, lupa dengan jejak kaki di bumi.

Yang menjadi obsesi kami, bukanlah kesempurnaan yang sakral. Yang kami impikan hanyalah kedewasaan berfikir, kejernihan refleksi dan penjelajahan imajinasi yang kokoh. Kajian reflektif yang kami sajikan di hadapan pembaca, hanyalah tonggak hidupnya suasana diskusi yang dinamis di kampus.

Di edisi ini kami mencoba mengangkat permasalah- permasalahan feminisme yang terjadi akhir-akhir ini. Sedikit banyak mengungkap pandangan sebelah mata kepada kaum hawa yang berkibat mereka tidak terlalu punya ruang gerak.

0 komentar:

Posting Komentar